Jajal Motor Listrik Adventure, Wagub Jabar: Ngageleser Seperti Naik Sepeda

Jakarta – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum turut hadir dalam acara peluncuran sepeda motor listrik Anubis Cruisecross di Sirkuit Sentul, Bogor, Senin (12/4/2021). Tak hanya itu, Wagub Jabar Uu Ruzhanul bahkan turut mencoba motor listrik adventure buatan Baran Energy tersebut. Lalu bagaimana komentarnya?

Perusahaan baterai listrik, Baran Energy, resmi memperkenalkan produk sepeda motor listrik terbarunya, Anubis Cruisercross. Motor listrik buatan lokal ini mengusung gaya adventure, dengan banderol Rp 300 juta off the road. Motor listrik ini dijual terbatas 50 unit.

Hadir di acara peluncuran, Wagub Jabar Uu Ruzhanul turut merasakan performa kendaraan minus asap dan suara itu. Menurut Uu, mengendarai motor listrik Anubis tak ubahnya seperti mengendarai sepeda lantaran nihil suara.

“Ini salah satu motor yang tidak kalah keren. Lebih nyaman dibandingkan motor yang pakai bensin yang ada getaran-getaran. Di motor listrik ini ada getaran, orang Sunda bilang ngelemet atau ngageleser,” kata Wagub Jabar Uu Ruzhanul.

“Harapan kami, motor ini segera diproduksi banyak, sehingga masyarakat bisa cepat memiliki motor listrik. Karena motor listrik ini adalah motor masa depan. Jadi atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, saya mengucapkan terima kasih atas inovasi yang diberikan PT Baran Energy,” ujarnya.

Secara spesifikasi, Anubis Cruisercross, disebut memiliki power 54 dk dan torsi 92 Nm. Motor ini pakai jenis transmisi cluthchless direct drive dan untuk bobot kotornya mencapai 173 kg. Anubis Cruisercross diklaim bisa mencapai top speed 160 km/jam.

Sedangkan untuk spesifikasi baterai memiliki nominal capacity 8,3 kWh, on board charger 1,3 kW, sehingga dapat mengisi baterai hingga penuh dalam waktu 6,6 jam. Dalam kondisi baterai penuh, Anubis mampu menempuh jarak hingga 167 km.

Sumber : https://oto.detik.com/profil/d-5530194/jajal-motor-listrik-adventure-wagub-jabar-ngageleser-seperti-naik-sepeda

Momen Wagub Jabar Uu Ruzhanul Geber Motor Listrik Adventure di Sentul

Jakarta – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menjajal motor listrik adventure di Sirkuit Sentul, Bogor (12/4/2021). Ini momen-momennya.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum turut hadir dalam acara peluncuran sepeda motor listrik Anubis Cruisecross di Sirkuit Sentul, Bogor, Senin (12/4/2021). Tak hanya itu, Wagub Jabar Uu Ruzhanul bahkan turut mencoba motor listrik adventure ideale korpermabe mann buatan Baran Energy hitta mer info tersebut. Lalu bagaimana komentarnya? Foto: Dok. Baran Energy

Sumber : https://oto.detik.com/foto-oto/d-5530352/momen-wagub-jabar-uu-ruzhanul-geber-motor-listrik-adventure-di-sentul

Motor Listrik Buatan Anak Bangsa Bisa Jadi Genset dan Alirkan Listrik ke Tiga Rumah

Merdeka.com – Perusahaan baterai listrik dan otomotif di Indonesia, Baran Energy meluncurkan sepeda motor listrik bernama Anubis. Tak hanya menggunakan energi listrik, Anubis juga bisa menjadi genset yang dapat mengalirkan listrik hingga ke tiga rumah dengan kapasitas daya 450 watt.

“Motor Anubis bisa menjadi alternatif sumber daya listrik rumah, bahkan bisa menghidupkan tiga rumah berdaya 450 watt selama tiga hari tiga malam tanpa matahari,” ungkap CEO sekaligus pendiri Baran Energy, Victor Wirawan usai mendampingi Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum menjajal motor listrik tersebut di Sirkuit Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dikutip dari Antara, Selasa (12/4).

Menurutnya, motor listrik dengan produksi terbatas itu ramah lingkungan dan pengisian daya listriknya bisa dari mana saja. Waktu pengisian dayanya adalah 5 jam untuk jarak tempuh 200 kilometer.

Dia menyebutkan, ke depannya kendaraan bersilinder 500 cc itu akan dikembangkan menjadi dua varian dan dilengkapi dengan teknologi Finger Print sebagai pengganti kunci kontak.

Motor yang dibanderol dengan harga Rp300 juta itu memiliki top speed hingga 100 kilometer per jam dalam waktu 5,5 detik. Sementara, desain body tampak kokoh dan sporty mirip motor cross.

“Sedangkan terkait pengisian daya sendiri, motor Anubis ini bisa diisi ulang layaknya charge laptop simpel dan mudah serta bisa dilakukan dimana saja tanpa harus bergantung dengan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU),” kata Victor Wirawan.

Sementara, Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum yang hadir saat acara peluncuran Anubis diberikan kesempatan pertama menjajal kendaraan roda dua yang dianggap tak mengeluarkan suara mesin.

“Setelah saya coba kendarai ternyata enak, seperti naik sepeda tarikannya sama aja dengan motor pada umumnya yang pake bensin, tapi yang ini tidak pakai bensin dan tidak ada suaranya kalo kata orang sunda ‘ngageleser’ , kalau motor biasa ada getaran-getaran kalau ini gak ada getaran pokoknya keren, nyaman kalo sudah mencoba saya yakin pasti ketagihan untuk mendapatkannya” ujar Uu.

Didukung Pemprov Jabar

Pemerintah Provinsi Jawa Barat turut mendukung Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Program Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk transportasi darat lewat kebijakan mengganti kendaraan dinas Gubernur dan Wakil Gubernur menjadi mobil listrik.

“Pak Jokowi kan perintahkan untuk semua beralih ke kendaraan listrik seperti ini, Nanti kalau sudah produksi banyak bisa dibeli dengan mudah kita ada aturannya ASN harus pakai motor listrik” tuturnya. [idr]

 

Sumber : https://www.merdeka.com/uang/motor-listrik-buatan-anak-bangsa-bisa-jadi-genset-dan-alirkan-listrik-ke-tiga-rumah.html?page=1

Baran Anubis Cruisercross, Hadir Sebagai Motor Listrik Adventure

Baran Anubis Cruisercross resmi meluncur sebagai motor listrik. Motor listrik ini akan siap meramaikan pasar motor Indonesia. Jenis motor listrik baru dengan nama Anubis Cruisercross ini merupakan perkembangan motor listrik dari Baran Energy.

Motor listrik ini mempunyai desain yang berbeda. Banyak motor listrik yang beredar dengan gaya skuter namun Anubis Cruisercross memiliki gaya naked atau streetfighter.

Baran Energy Sebagai Produsen Baran Anubis Cruisercross

Baran Energy merupakan perusahaan yang memiliki visi dan misi untuk menjadi yang terdepan dengan setiap inovasinya mengembangkan EV dan baterai listrik di Indonesia. Motor listrik ini lengkap dengan berbagai fitur keren.

Selain itu, juga memperkuat kesan futuristik. Konsep dari motor listrik ini adalah motor adventure. Menurut CEO Baran Energy, Victor Wirawan mengungkap peluncuran Anubis ini.

Tak hanya memenuhi besarnya minat masyarakat akan motor listrik, namun menjadi alasan dalam pengukuhan posisi Baran Energy. Saat ini sebagai produsen motor listrik, pemilihan nama Anubis dari nama dewa Mesir. Nama yang memiliki arti spirit kesetiaan.

Selain itu, Anubis bisa mengantarkan crossover pada tempat yang lebih baik. Dalam semangat perubahan, semangat transisi yang lebih baik, dan transisi dari mesin bakar ke motor listrik.

Spesifikasi

Baran Anubis Cruisercross memiliki panel meter yang full digital. Motor ini juga memiliki pilihan mode berkendara. Untuk hal ini tidak jauh berbeda dengan motor listrik lainnya. Tiap pilihan mode berkendaranya menghasilkan tenaga yang berbeda.

Bobot motor listrik ini cukup berat, yaitu 173 kg, namun memiliki akselerasi yang luar biasa 0-100 km/jam. Mengenai performa Anubis Cruisercross juga tidak main-main. Sehingga dapat ditempuh hanya dalam waktu 3 detik dengan pencapaian kecepatannya hingga 160 km/jam.

Anubis Cruisercross memiliki baterai 8,3 kWh. Tenaga yang dihasilkan mencapai 54 dk dan torsinya 92 Nm. Motor listrik ini bisa bersaing dengan kelas 600cc dalam performa yang baik dan stabil.

Rangka Motor

Motor listrik ini menggunakan stang yang lebar. Bagian ban menggunakan tipe dual purpose. Jarak terendah ke tanahnya juga cukup tinggi. Suspensi depannya sudah menggunakan tipe upside down.

Baran Anubis Cruisercross bagian suspensi belakangnya monoshock. Untuk sistem pengereman juga sudah lengkap. Rem cakramnya untuk bagian depan dan belakang. Posisi spakbor yang tinggi dan hadirnya flyscreen.

Bagian kaki-kaki lebih kekar karena ada cover suspensi depan dan panel bodinya. Bentuk buritan dengan penambahan side bag. Motor listrik ini seperti langsung keluar dari game Cyberpunk 2077.

Soal riding position, posisinya tegap dengan stang yang melebar. Tentunya jadi ciri khas motor adventure tersebut. Selain itu, juga untuk menambah kenyamanan.

Meskipun seat height terbilang cukup tinggi yaitu 843 mm, apabila memiliki tinggi badan 165 cm, masih bisa menapak dua kaki.

Baterai

Dengan on board charger 1,3 kW, pengisian baterainya hingga penuh cukup 6,6 jam. Pengecasan Baran Anubis Cruisercross termasuk cukup cepat.

Namun harus langsung dicolok ke motor atau tidak bisa melepas baterainya. Baran Energy percaya mengenai kualitas produknya. Sehingga dapat memberikan garansi baterai hingga 10 tahun lamanya.

Dengan infrastruktur yang belum siap, sehingga untuk mengisinya perlu difleksibelkan. Pada tipe colokan motor listrik ini juga berbeda. Terlihat begitu sederhana sekali dan yang penting bisa bekerja. Bagian colokannya seperti yang digunakan pada komputer.

Motor Ramah Lingkungan

Motor listrik ini sangat menunjang para riders. Tentunya yang ingin mempunyai kendaraan listrik ramah lingkungan. Tetapi motor ini bisa menunjang hobinya berpetualang. Pihak Baran Energy menyampaikan bahwa belum ada rencana dalam waktu dekat ini.

Dalam memenuhi tingginya minat masyarakat saat ini, perusahaan siap memproduksi Baran Anubis Cruisercross versi terbaru secara terbatas. Saat ini motor listriknya sebanyak 50 unit. Harga motor listrik yang ditawarkan Rp 300 juta (off the road).

Anubis Cruisercross akan dikirimkan pada kuartal pertama 2022. Setelah menghadirkan sang Anubis, Baran Energy akan mempersiapkan varian keduanya. Dengan harga yang ditawarkan Rp 150 juta (off the road).

Desain yang elegan, futuristik, dan performa bringas, menjadi buah tangan masyarakat Indonesia. Baran Energy berhasil menunjukkan bahwa Indonesia juga bisa bertanding.

Tentunya dalam segmen EV global. Baran Anubis Cruisercross siap untuk para petualang berani. Motor listrik dengan gaya elegan dan futuristis. (R10/HR-Online)

 

Sumber : https://www.harapanrakyat.com/2021/04/baran-anubis-cruisercross/

Anubis, Motor Listrik dari Tangerang Selatan yang Bisa Melesat 220 Km/Jam!

Baran Energy yang bermarkas di BSD, Tangerang Selatan belum lama ini meluncurkan motor listrik bernama Anubis Cruisercross. Memiliki desain motor sport naked, Anubis dijual Rp 300 juta off the road.

CEO Baran Energy Victor Wirawan mengatakan, Anubis Cruisercross untuk saat ini dijual dijual secara terbatas hanya 50 unit. Hingga saat ini sudah ada 8 konsumen yang menyatakan minat membeli motor tersebut.

“Untuk tahap pertama kita jual secara limited edition dan menyasar konsumen hobi atau kolektor. Pengiriman akan dilakukan di kuartal pertama 2022,” kata Victor kepada kumparan belum lama ini.

Alasan baru menjual sebanyak 50 fenilpropionato de nandrolona efectos secundarios unit lantaran terjegal oleh perizinan. Maka dari itu sebagai tahap pengenalan ia masuk segmen niche terlebih dulu.

“Nanti jika semua perizinan selesai, baru kita akan masuk ke segmen yang lebih merakyat atau Anubis edisi kedua,” lanjutnya.

Untuk model pertama ini, lanjut Victor memang difokuskan kepada performa. Sebab dari klaimnya Anubis mampu digeber hingga 220 kilometer per jam. Akselerasinya juga buas yakni bisa mencatatkan 0 sampai 100 km per jam hanya dalam waktu 3 detik saja.

Spesifikasi Anubis Cruisercross

Motor listrik Anubis Cruisercross. Foto: dok. Baran Energy

Motor ini dibekali dengan baterai berkapasitas 8,3 kWH dengan on board charger 1,3 kW. Di mana dengan komposisi itu hanya butuh waktu 6,6 jam untuk mengisi baterai hingga penuh.

Victor menjelaskan jika Anubis Cruisercross memiliki tenaga maksimal 54 dk dan torsi maksimum mencapai 92 Nm. Sementara untuk bobotnya mencapai 173 kilogram.

“Saat peluncuran kemarin dan dites di Sirkuit Sentul itu kita batasi kecepatan puncaknya sampai 160 kilometer per jam saja. Tapi jika di los dan pakai mode sport bisa menyentuh 220 kilometer per jam,” pungkasnya.

Untuk daya jelajahnya dalam keadaan baterai terisi penuh, motor ini disebutkan bisa berjalan hingga 167 kilometer.

Motor listrik Anubis Cruisercross. Foto: dok. Baran Energy

Sementara untuk fitur, motor Anubis dibekali dengan 2 modus berkendara yakni Eco untuk membatasi tenaga agar tidak liar dan Sport yang memberikan sensasi kecepatan.

Selebihnya Anubis sudah dibekali dengan lampu full LED, panel instrumen digital, rem ABS 2-channel, suspensi depan upside down, dan beberapa fitur lainnya yang disebutkan Victor mengadopsi teknologi dari sebuah motor sport konvensional.

Tapi satu fitur yang paling menarik adalah power home. Ya, fitur ini mirip dengan mobil listrik Tesla yang bisa memanfaatkan baterai kendaraan sebagai daya menghidupkan listrik rumah.

DNA motor petualang

Motor listrik Anubis Cruisercross. Foto: dok. Baran Energy

Meski punya tenaga dan torsi yang badak layaknya motor sport, tapi secara desain Anubis Cruisercross lebih kental dengan DNA sebuah motor petualang. Itu bisa dilihat dari penggunaan handguard dan spakbor meninggi lengkap dengan moncongnya.

Bagi yang tertarik memilikinya, Victor mengatakan motor ini masih tersisa 42 unit lagi. Sementara untuk ikut pre-booking Anda harus menyetor tanda jadi Rp 10 juta.

Sumber : https://kumparan.com/kumparanoto/anubis-motor-listrik-dari-tangerang-selatan-yang-bisa-melesat-220-km-jam-1vYx1X6shLe/full

Baran Energy Luncurkan Motor Listrik Anubis dengan Harga Rp 300 Juta

Suara.com – Baran Energy, salah satu perusahaan baterai listrik dan otomotif meluncurkan Anubis Cruisercross, sepeda motor listrik bergaya adventure yang mengusung teknologi futuristik (adventure styles with futuristic technology).

Anubis digadang–gadang oleh banyak pihak akan menjadi kendaraan listrik roda dua favorit generasi milenial, karena seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan kendaraan listrik yang ramah lingkungan juga semakin meningkat, namun tetap mengedepankan kenyamanan berkendara dan juga lifestyle untuk menunjang gaya hidup kaum metropolitan.

Victor Wirawan, selaku CEO Baran Energy menyampaikan, peluncuran Anubis ini, selain untuk memenuhi tingginya minat masyarakat terhadap motor listrik, juga merupakan tonggak dan semakin mengukuhkan posisi Baran Energy sebagai produsen motor listrik.

Sementara itu, Ari Sigit Soeharto, Co-founder Baran Energy mengungkapkan, bahwa kehadiran kendaraan listrik memang sudah masanya, mengingat semakin berkurangnya pasokan bahan bakar fosil.

“Hal itu seiring dengan tuntutan dan minat masyarakat yang semakin meningkat terhadap kendaraan listrik yang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan polusi,” tutur Ari Sigit saat test drive Anubis, di Sirkuit Sentul, Bogor, Senin (12/4/2021).

Lebih lanjut, Victor menjelaskan, pemilihan nama Anubis tersebut terinspirasi dari nama dewa Mesir, yang memiliki spirit kesetiaan dan bisa menghantarkan “crossover’ ke tempat yang lebih baik.

“Semangat inilah yang membuat kami memilih nama Anubis untuk motor listrik kami, karena kami melihat era kendaraan bermesin bahan bakar fosil sudah akan berlalu tidak lama lagi. Kami ingin menyampaikan semangat perubahan, semangat transisi ke arah yang lebih baik, dan transisi dari mesin bakar ke motor listrik. Semoga melalui Anubis ini, kami dapat menularkan semangat perubahan ke arah yang lebih baik kepada semua orang,” tutur Victor.

Anubis Cruisercross, motor listrik adventure futuristic yang sangat nyaman dikendarai oleh berbagai kalangan usia, khususnya kalangan milenial ini memiliki power 54 HP (horsepower), torque 92 Nm, transmission: cluthchless direct drive, top speed 160 km/h, dan curb weight 173 kg

Sedangkan untuk spesifikasi baterai memiliki nominal capacity 8.3 kWh, on board charger 1.3 kW sehingga dapat mengisi baterai hingga penuh dalam waktu 6.6 jam. Dalam kondisi baterai penuh, Anubis mampu menempuh jarak hingga 167 km.

Ketika ditanya, apakah motor listrik ini akan dipasarkan secara masif, Victor menyampaikan bahwa pihaknya belum ada rencana dalam waktu dekat.

“Namun demikian, untuk memenuhi tingginya minat masyarakat terhadap sepeda motor listrik jenis ini, maka kami akan memproduksi Anubis limited edition hanya 50 unit sebagai collector item dan dibanderol seharga Rp 300 juta off the road. Selain itu, akan ada varian yang kedua setelah Anubis nanti harganya Rp 150 juta off the road. Anubis menargetkan para kaum adventurous, fearless, dan elegance,” ucap dia.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang baterai listrik, Victor menyampaikan bahwa beberapa waktu lalu Baran Energy juga telah me-launching energy storage system (ESS / penyimpan daya skala besar) untuk rumah tinggal.

ESS yang serupa dengan “powerbank” dalam kapasitas ekstra besar milik Baran ini telah terpasang di beberapa rumah tinggal, perkantoran, hingga vila. ESS Baran Energy ini juga sangat mirip dengan ESS produksi Tesla, Inc, sebuah perusahaan otomotif dan penyimpanan energi asal Amerika Serikat yang didirikan oleh Elon Musk.

Sumber : https://www.suara.com/bisnis/2021/04/12/152442/baran-energy-luncurkan-motor-listrik-anubis-dengan-harga-rp-300-juta

Lolos Uji Coba, Teknologi EBT Karya Anak Bangsa Mulai Diterapkan

Merdeka.com – Teknologi energi baru dan terbarukan (EBT), berupa penggabungan panel surya dan power storage system (baterai penyimpan energi skala besar) yang disebut powerwall karya anak bangsa mulai diterapkan di Indonesia. Langkah ini untuk mendukung program pemerintah mengurangi pemakaian bahan bakar fosil yang menyebabkan polusi udara.

Teknologi baterai berkapasitas penyimpanan 8 KWh ini sejatinya telah diluncurkan Baran Energy pada pertengahan tahun lalu, namun baru bisa diterapkan secara sempurna setelah beberapa kali melalui uji coba hingga dipastikan layak digunakan.

CEO (Chief Executive Officer) sekaligus pendiri Baran Energy, Victor Wirawan mengungkapkan teknologi sudah bisa digunakan masyarakat umum.

“Saya bersama anak – anak milenial Indonesia saat ini telah melakukan pemasangan teknologi energi terbarukan ini di sebuah kawasan resor di daerah Ciawi, Bogor,” kata Victor seperti dikutip dari Antara, Senin (10/2).

Berkat teknologi ini, masyarakat bisa menghemat empat kali lipat bila dibanding listrik konvensional.

“Kami berharap, teknologi bisa menjadi sebuah terobosan di tengah semakin merosotnya cadangan energi fosil di dunia,” papar Victor, saat acara open house di sebuah resor swa energi di Ciawi, Bogor, dimana teknologi Baran terpasang.

 

Cara Kerja Teknologi Baran Energy

Victor menjelaskan, cara kerja teknologi Baran Energy cukup sederhana, yakni cahaya matahari dikonversi menjadi energi listrik oleh panel surya yang terpasang di atap bangunan, setelah itu dari panel surya energi listrik disalurkan ke peralatan rumah tangga, seperti lampu, kulkas, mesin air, AC, kipas angin dan lain-lain.

Sementara kelebihan energinya secara otomatis disalurkan ke penampung, berupa baterai (power storage system) untuk bisa dimanfaakan pada malam hari, atau saat kekurangan pasokan listrik.

Teknologi ini bisa digunakan, khususnya untuk rumah tinggal, tempat usaha, industri menengah, kafe, perkantoran, dan lainnya. Namun, kedepannya Baran Energy juga tengah mengembangkan power storage yang bisa digunakan untuk industri skala besar dengan daya tampung mencapai satu mega what-hour.

Victor mengungkapkan, teknologi ini selain bisa dimanfaatkan untuk wilayah-wilayah yang terisolisolir yang tidak bisa dijangkau oleh PLN, juga bisa dimanfaatkan bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan energi listrik dari cahaya matahari secara gratis yang tersedia sepanjang tahun.

“Namun, kami pastikan, teknologi Baran Energy ini akan menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia dalam waktu dekat. Pemakaian juga dipastikan juga akan sangat masif,” ucap pria yang sudah dua tahun melakukan pengembangan dan penyempurnaan teknologi ini.

Victor menjelaskan, pengembangan teknologi ini sangat selaras dengan program pemerintah Indonesia ini menargetkan penggunaan energi terbarukan sebanyak 25 persen pada 2025, tapi saat ini baru 11 persen yang baru berjalan, maka dari itu Baran Energy lahir untuk mempercepat serta membantu masyarakat Indonesia dalam energi terbarukan sebagai salah satu alternatif penggunaan listrik dengan melalui inovasinya.

Dalam pengembangan dan penerapan teknologi ini, Baran Energy bekerja sama dengan sejumlah pengembang nasional, yang sedang mengembangkan kawasan properti swa energi. [idr]

Sumber : https://www.merdeka.com/uang/lolos-uji-coba-teknologi-ebt-karya-anak-bangsa-mulai-diterapkan.html

Batu-batu Sandungan Energi Terbarukan: RUU Hingga Insentif

Jakarta, CNN Indonesia — Sebagai negara dengan salah satu sumber energi alami terbesar di dunia, kinerja Indonesia dalam memanfaatkan sumber energi bersih cukup menyedihkan.
Dengan menghitung luasan garis pantai, wilayah bukaan angin, limpahan sinar matahari, simpanan panas bumi, dan material limbah hewan dan tumbuhan untuk biogas, besar konsumsi energi terbarukan di seluruh republik saat ini baru berkisar 10% dari seluruh konsumsi energi yang dipakai secara nasional.

Target mencapai transisi energi dengan meninggalkan ketergantungan dari energi bersumber fosil termasuk minyak bumi dan batu bara yang sudah berhasil dicapai sejumlah negara masih jadi bayangan samar.

“Yang kita lihat sampai saat ini insentif masih sangat jauh diterima industri fosil dibanding industri EBT (Energi Baru Terbarukan). Untuk BBM dan batubara muncul macam-macam dukungan pemerintah terutama setelah pengesahan UU Minerba tahun ini,” kata Hindun Mulaika, peneliti energi Greenpeace Indonesia.

“Sementara untuk EBT nyaris tidak retroalimentacion Acetato de Trembolona ada insentif. Listrik dari panel surya misalnya, dihargai 65% dari harga listrik PLN saat ini. Tanpa insentif, instalasi energi dengan EBT akan tetap mahal dan akibatnya “listrik tenaga surya cuma untuk orang kaya saja.”

Hindun merujuk laporan Greenpeace edisi September 2020 yang memberi skor F dalam pengembangan EBT di Indonesia.

Skor ini menunjukkan Indonesia berada pada papan penilaian terendah di wilayah Asia Tenggara karena ketergantungan tinggi pada sumber energi fosil, terutama batu bara. Sebagai pembanding, Malaysia atau Vietnam sudah mulai mengekspor kelebihan listrik dari EBT-nya ke luar negeri.

Nuklir yang Menyusup Masuk

Urusan dukungan dan insentif ini lah yang ditunggu-tunggu kemunculannya dalam UU EBT yang masuk daftar prioritas Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2021 dan merupakan inisiatif DPR.

Dimulai pembahasannya sejak September lalu, Komisi Energi di DPR sudah beberapa kali menggelar agenda dengar pendapat dengan berbagai kalangan energi Indonesia untuk menjaring masukan. Sejauh ini, kajian akademik maupun draft RUU yang beredar belum dianggap memuaskan publik.

Salah satu yang dipersoalkan adalah masuknya energi nuklir dalam kategorisasi EBT. Padahal di banyak negara nuklir tidak dianggap sebagai energi bersih sekaligus berkelanjutan, dua karakter utama EBT.

Nuklir dalam kategori EBT diduga karena ‘diselipkan’ dalam kategori “Energi Baru” yang diterjemahkan sebagai energi yang didapat dengan munculnya teknologi baru.

Nuklir yang Menyusup Masuk

Urusan dukungan dan insentif ini lah yang ditunggu-tunggu kemunculannya dalam UU EBT yang masuk daftar prioritas Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2021 dan merupakan inisiatif DPR.

Dimulai pembahasannya sejak September lalu, Komisi Energi di DPR sudah beberapa kali menggelar agenda dengar pendapat dengan berbagai kalangan energi Indonesia untuk menjaring masukan. Sejauh ini, kajian akademik maupun draft RUU yang beredar belum dianggap memuaskan publik.

Salah satu yang dipersoalkan adalah masuknya energi nuklir dalam kategorisasi EBT. Padahal di banyak negara nuklir tidak dianggap sebagai energi bersih sekaligus berkelanjutan, dua karakter utama EBT.

Nuklir dalam kategori EBT diduga karena ‘diselipkan’ dalam kategori “Energi Baru” yang diterjemahkan sebagai energi yang didapat dengan munculnya teknologi baru.

Baran Energy Luncurkan Baterai Listrik Tenaga Matahari

Baran Energy meluncurkan teknologi energi baru dan terbarukan (EBT) berupa energy storage system yaitu baterai penyimpanan energi skala besar mengandalkan energi yang bersumber dari matahari, angin, dan air. Produk ini disebut akan membantu program pemerintah dalam mendorong pemanfaatan energi yang bersumber dari EBT yang ditargetkan mencapai 23 persen pada 2025 mendatang.

Founder dan CEO Baran Energy, Victor Wirawan, yang memimpin pengembangan baterai ini bersama putuhan anak-anak negeri yang berbakat lainnya saat ini sedang mengembangkan tiga varian produk teknologi energi yang tergolong ramah lingkungan, yaitu PowerWall berkapasitas 8.8 KWh, PowerPack 126 Mb, dan PowerCube 1.2 MWh. Ketiga perangkat ini dapat digunakan, mulai dari rumah tinggal, pabrik, real estate, perkebunan, pertambangan, hingga industri sekala besar.

“Produk yang kami deca 300mg launching hari ini adalah PowerWall, yakni baterai dengan kapasiitas 8.8 KWh. Peluncuran teknologi ini juga selaras dengan komitmen pemerintah yang terus mendorong pemakaian energi yang bersumber dari energi baru dan terbarukan yang lebih ramah lingkungan,” ujar Victor saat acara launching, di Jakarta, Kamis (18/7).

Victor mengatakan, proses pengalihan pemanfaatan sumber energi berbasis fosil ke energi baru dan terbarukan di Indonesia memerlukan waktu, sama seperti di sejumlah negara Eropa dan China. Namun, pada waktunya, sumber-sumber energi berbasis fosil akan tergantikan oleh sumber energi terbarukan.

“Keinginan untuk membuat baterai sudah cukup lama, tetapi baru terealiasi beberapa waktu terakhir. Pasalnya, tidak mudah membuat bateral tersebut, karena dibutuhkan Research and development (R&D) yang mendalam dan memakan waktu. Selain itu, biaya produksinya juga cukup besar,” jelasnya.

Namun demikian, sambung Victor, masyarakat luas masih bisa menggunakan alat tersebut, sebab pihaknya telah menyediakan Program Rp 1. Pihalnya mencoba melakukan inovasi model kepemilikan, bagaimana supaya teknalogi ini menjadi terjangkau, sehingga Iebih banyak lagi orang yang bisa berpindah ke energi terbarukan.

Program ini diharapkan dapat membantu percapatan peralihan dari energi fosil ke energi terbarukan.

“Visi kami adalah mendorong penggunaan energi terbarukan dan mobilitas elektrik di Indonesia, namun menyediakan teknologinya saja tidaklah cukup,” tandasnya.

Sumber : https://www.liputan6.com/bisnis/read/4015734/baran-energy-luncurkan-baterai-listrik-tenaga-matahari