Baran Anubis Cruisercross, Hadir Sebagai Motor Listrik Adventure

Baran Anubis Cruisercross resmi meluncur sebagai motor listrik. Motor listrik ini akan siap meramaikan pasar motor Indonesia. Jenis motor listrik baru dengan nama Anubis Cruisercross ini merupakan perkembangan motor listrik dari Baran Energy.

Motor listrik ini mempunyai desain yang berbeda. Banyak motor listrik yang beredar dengan gaya skuter namun Anubis Cruisercross memiliki gaya naked atau streetfighter.

Baran Energy Sebagai Produsen Baran Anubis Cruisercross

Baran Energy merupakan perusahaan yang memiliki visi dan misi untuk menjadi yang terdepan dengan setiap inovasinya mengembangkan EV dan baterai listrik di Indonesia. Motor listrik ini lengkap dengan berbagai fitur keren.

Selain itu, juga memperkuat kesan futuristik. Konsep dari motor listrik ini adalah motor adventure. Menurut CEO Baran Energy, Victor Wirawan mengungkap peluncuran Anubis ini.

Tak hanya memenuhi besarnya minat masyarakat akan motor listrik, namun menjadi alasan dalam pengukuhan posisi Baran Energy. Saat ini sebagai produsen motor listrik, pemilihan nama Anubis dari nama dewa Mesir. Nama yang memiliki arti spirit kesetiaan.

Selain itu, Anubis bisa mengantarkan crossover pada tempat yang lebih baik. Dalam semangat perubahan, semangat transisi yang lebih baik, dan transisi dari mesin bakar ke motor listrik.

Specifications

Baran Anubis Cruisercross memiliki panel meter yang full digital. Motor ini juga memiliki pilihan mode berkendara. Untuk hal ini tidak jauh berbeda dengan motor listrik lainnya. Tiap pilihan mode berkendaranya menghasilkan tenaga yang berbeda.

Bobot motor listrik ini cukup berat, yaitu 173 kg, namun memiliki akselerasi yang luar biasa 0-100 km/jam. Mengenai performa Anubis Cruisercross juga tidak main-main. Sehingga dapat ditempuh hanya dalam waktu 3 detik dengan pencapaian kecepatannya hingga 160 km/jam.

Anubis Cruisercross memiliki baterai 8,3 kWh. Tenaga yang dihasilkan mencapai 54 dk dan torsinya 92 Nm. Motor listrik ini bisa bersaing dengan kelas 600cc dalam performa yang baik dan stabil.

Rangka Motor

Motor listrik ini menggunakan stang yang lebar. Bagian ban menggunakan tipe dual purpose. Jarak terendah ke tanahnya juga cukup tinggi. Suspensi depannya sudah menggunakan tipe upside down.

Baran Anubis Cruisercross bagian suspensi belakangnya monoshock. Untuk sistem pengereman juga sudah lengkap. Rem cakramnya untuk bagian depan dan belakang. Posisi spakbor yang tinggi dan hadirnya flyscreen.

Bagian kaki-kaki lebih kekar karena ada cover suspensi depan dan panel bodinya. Bentuk buritan dengan penambahan side bag. Motor listrik ini seperti langsung keluar dari game Cyberpunk 2077.

Soal riding position, posisinya tegap dengan stang yang melebar. Tentunya jadi ciri khas motor adventure tersebut. Selain itu, juga untuk menambah kenyamanan.

Meskipun seat height terbilang cukup tinggi yaitu 843 mm, apabila memiliki tinggi badan 165 cm, masih bisa menapak dua kaki.

Battery

Dengan on board charger 1,3 kW, pengisian baterainya hingga penuh cukup 6,6 jam. Pengecasan Baran Anubis Cruisercross termasuk cukup cepat.

Namun harus langsung dicolok ke motor atau tidak bisa melepas baterainya. Baran Energy percaya mengenai kualitas produknya. Sehingga dapat memberikan garansi baterai hingga 10 tahun lamanya.

Dengan infrastruktur yang belum siap, sehingga untuk mengisinya perlu difleksibelkan. Pada tipe colokan motor listrik ini juga berbeda. Terlihat begitu sederhana sekali dan yang penting bisa bekerja. Bagian colokannya seperti yang digunakan pada komputer.

Motor Ramah Lingkungan

Motor listrik ini sangat menunjang para riders. Tentunya yang ingin mempunyai kendaraan listrik ramah lingkungan. Tetapi motor ini bisa menunjang hobinya berpetualang. Pihak Baran Energy menyampaikan bahwa belum ada rencana dalam waktu dekat ini.

Dalam memenuhi tingginya minat masyarakat saat ini, perusahaan siap memproduksi Baran Anubis Cruisercross versi terbaru secara terbatas. Saat ini motor listriknya sebanyak 50 unit. Harga motor listrik yang ditawarkan Rp 300 juta (off the road).

Anubis Cruisercross akan dikirimkan pada kuartal pertama 2022. Setelah menghadirkan sang Anubis, Baran Energy akan mempersiapkan varian keduanya. Dengan harga yang ditawarkan Rp 150 juta (off the road).

Desain yang elegan, futuristik, dan performa bringas, menjadi buah tangan masyarakat Indonesia. Baran Energy berhasil menunjukkan bahwa Indonesia juga bisa bertanding.

Tentunya dalam segmen EV global. Baran Anubis Cruisercross siap untuk para petualang berani. Motor listrik dengan gaya elegan dan futuristis. (R10/HR-Online)

 

Sumber : https://www.harapanrakyat.com/2021/04/baran-anubis-cruisercross/

Anubis, Motor Listrik dari Tangerang Selatan yang Bisa Melesat 220 Km/Jam!

Baran Energy yang bermarkas di BSD, Tangerang Selatan belum lama ini meluncurkan motor listrik bernama Anubis Cruisercross. Memiliki desain motor sport naked, Anubis dijual Rp 300 juta off the road.

CEO Baran Energy Victor Wirawan mengatakan, Anubis Cruisercross untuk saat ini dijual dijual secara terbatas hanya 50 unit. Hingga saat ini sudah ada 8 konsumen yang menyatakan minat membeli motor tersebut.

“Untuk tahap pertama kita jual secara limited edition dan menyasar konsumen hobi atau kolektor. Pengiriman akan dilakukan di kuartal pertama 2022,” kata Victor kepada kumparan belum lama ini.

Alasan baru menjual sebanyak 50 fenilpropionato de nandrolona efectos secundarios unit lantaran terjegal oleh perizinan. Maka dari itu sebagai tahap pengenalan ia masuk segmen niche terlebih dulu.

“Nanti jika semua perizinan selesai, baru kita akan masuk ke segmen yang lebih merakyat atau Anubis edisi kedua,” lanjutnya.

Untuk model pertama ini, lanjut Victor memang difokuskan kepada performa. Sebab dari klaimnya Anubis mampu digeber hingga 220 kilometer per jam. Akselerasinya juga buas yakni bisa mencatatkan 0 sampai 100 km per jam hanya dalam waktu 3 detik saja.

Spesifikasi Anubis Cruisercross

Motor listrik Anubis Cruisercross. Foto: dok. Baran Energy

Motor ini dibekali dengan baterai berkapasitas 8,3 kWH dengan on board charger 1,3 kW. Di mana dengan komposisi itu hanya butuh waktu 6,6 jam untuk mengisi baterai hingga penuh.

Victor menjelaskan jika Anubis Cruisercross memiliki tenaga maksimal 54 dk dan torsi maksimum mencapai 92 Nm. Sementara untuk bobotnya mencapai 173 kilogram.

“Saat peluncuran kemarin dan dites di Sirkuit Sentul itu kita batasi kecepatan puncaknya sampai 160 kilometer per jam saja. Tapi jika di los dan pakai mode sport bisa menyentuh 220 kilometer per jam,” pungkasnya.

Untuk daya jelajahnya dalam keadaan baterai terisi penuh, motor ini disebutkan bisa berjalan hingga 167 kilometer.

Motor listrik Anubis Cruisercross. Foto: dok. Baran Energy

Sementara untuk fitur, motor Anubis dibekali dengan 2 modus berkendara yakni Eco untuk membatasi tenaga agar tidak liar dan Sport yang memberikan sensasi kecepatan.

Selebihnya Anubis sudah dibekali dengan lampu full LED, panel instrumen digital, rem ABS 2-channel, suspensi depan upside down, dan beberapa fitur lainnya yang disebutkan Victor mengadopsi teknologi dari sebuah motor sport konvensional.

Tapi satu fitur yang paling menarik adalah power home. Ya, fitur ini mirip dengan mobil listrik Tesla yang bisa memanfaatkan baterai kendaraan sebagai daya menghidupkan listrik rumah.

DNA motor petualang

Motor listrik Anubis Cruisercross. Foto: dok. Baran Energy

Meski punya tenaga dan torsi yang badak layaknya motor sport, tapi secara desain Anubis Cruisercross lebih kental dengan DNA sebuah motor petualang. Itu bisa dilihat dari penggunaan handguard dan spakbor meninggi lengkap dengan moncongnya.

Bagi yang tertarik memilikinya, Victor mengatakan motor ini masih tersisa 42 unit lagi. Sementara untuk ikut pre-booking Anda harus menyetor tanda jadi Rp 10 juta.

Sumber : https://kumparan.com/kumparanoto/anubis-motor-listrik-dari-tangerang-selatan-yang-bisa-melesat-220-km-jam-1vYx1X6shLe/full

Melihat Spesifikasi Anubis Cruiser Cross, Motor Listrik Bergaya Adventure Buatan Indonesia

PIKIRAN RAKYAT – Tak banyak yang tahu bahwa ternyata ada produk motor listrik buatan anak bangsa tampil dengan gaya yang nyeleneh.

Pasalnya tidak dibuat dalam bentuk seperti motor sport, atau matic pada umummnya, motor listrik ini dibuat dengan gaya adventure. Sama seperti KTM Adventure ataupun BMW GS series.

Tidak percaya dengan hal tersebut? mari berkenalan dengan motor listrik dengan tampang Adventure bernama Anubis Cruiser Cross ini.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari keterangan resminya, pembuat motor ini adalah perusahaan yang berbisnis di bidang teknologi yaitu Baran Energy.

Baran Energy sendiri merupakan perusahaan yang dikenal karena produk-produk canggih yang mereka keluarkan. Salah satunya ialah power home yang bisa digunakan untuk menjadi batterai rumah hingga tiga hari.

Diluncurkan pada Senin, 12 April 2021, motor Baran Energy Anubis Cruiser Cross langsung menyita perhatian.

Bagaimana tidak, motor ini tampil dengan gaya adventure yang kental.

Spakbor depan sudah menggunakan model sirip bebek untuk mengurangi tampias air yang muncul dari roda depan.

Baran Energy sendiri merupakan perusahaan yang dikenal karena produk-produk canggih yang mereka keluarkan. Salah satunya ialah power home yang bisa digunakan untuk menjadi batterai rumah hingga tiga hari.

Diluncurkan pada Senin, 12 April 2021, motor Baran Energy Anubis Cruiser Cross langsung menyita perhatian.

Bagaimana tidak, motor ini tampil dengan gaya adventure yang kental.

Spakbor depan sudah menggunakan model sirip bebek untuk mengurangi tampias air yang muncul dari roda depan.

Dengan baterai seperti itu, satu kali pengecasan Anubis Cruiser Cross bisa menempuh jarak hingga 131 kilometer.

Motor juga bisa mencapai top speed hingga 158 km/jam karena konfigurasi mesin yang setara dengan motor bensin 500 CC tersebut.

Untuk unitnya, motor ini dikatakan oleh Baran Energy akan dijual secara terbatas.

Sebanyak 50 motor Anubis Cruiser Cross akan dijual pada khalayak dengan harga mencapai Rp300 juta.

Dengan baterai seperti itu, satu kali pengecasan Anubis Cruiser Cross bisa menempuh jarak hingga 131 kilometer.

Motor juga bisa mencapai top speed hingga 158 km/jam karena konfigurasi mesin yang setara dengan motor bensin 500 CC tersebut.

Untuk unitnya, motor ini dikatakan oleh Baran Energy akan dijual secara terbatas.

Bagaimana, tertarik untuk membelinya?

Sumber : https://www.pikiran-rakyat.com/otomotif/pr-011764000/melihat-spesifikasi-anubis-cruiser-cross-motor-listrik-bergaya-adventure-buatan-indonesia

Lolos Uji Coba, Teknologi EBT Karya Anak Bangsa Mulai Diterapkan

Merdeka.com – Teknologi energi baru dan terbarukan (EBT), berupa penggabungan panel surya dan power storage system (baterai penyimpan energi skala besar) yang disebut powerwall karya anak bangsa mulai diterapkan di Indonesia. Langkah ini untuk mendukung program pemerintah mengurangi pemakaian bahan bakar fosil yang menyebabkan polusi udara.

Teknologi baterai berkapasitas penyimpanan 8 KWh ini sejatinya telah diluncurkan Baran Energy pada pertengahan tahun lalu, namun baru bisa diterapkan secara sempurna setelah beberapa kali melalui uji coba hingga dipastikan layak digunakan.

CEO (Chief Executive Officer) sekaligus pendiri Baran Energy, Victor Wirawan mengungkapkan teknologi sudah bisa digunakan masyarakat umum.

“Saya bersama anak – anak milenial Indonesia saat ini telah melakukan pemasangan teknologi energi terbarukan ini di sebuah kawasan resor di daerah Ciawi, Bogor,” kata Victor seperti dikutip dari Antara, Senin (10/2).

Berkat teknologi ini, masyarakat bisa menghemat empat kali lipat bila dibanding listrik konvensional.

“Kami berharap, teknologi bisa menjadi sebuah terobosan di tengah semakin merosotnya cadangan energi fosil di dunia,” papar Victor, saat acara open house di sebuah resor swa energi di Ciawi, Bogor, dimana teknologi Baran terpasang.

 

Cara Kerja Teknologi Baran Energy

Victor menjelaskan, cara kerja teknologi Baran Energy cukup sederhana, yakni cahaya matahari dikonversi menjadi energi listrik oleh panel surya yang terpasang di atap bangunan, setelah itu dari panel surya energi listrik disalurkan ke peralatan rumah tangga, seperti lampu, kulkas, mesin air, AC, kipas angin dan lain-lain.

Sementara kelebihan energinya secara otomatis disalurkan ke penampung, berupa baterai (power storage system) untuk bisa dimanfaakan pada malam hari, atau saat kekurangan pasokan listrik.

Teknologi ini bisa digunakan, khususnya untuk rumah tinggal, tempat usaha, industri menengah, kafe, perkantoran, dan lainnya. Namun, kedepannya Baran Energy juga tengah mengembangkan power storage yang bisa digunakan untuk industri skala besar dengan daya tampung mencapai satu mega what-hour.

Victor mengungkapkan, teknologi ini selain bisa dimanfaatkan untuk wilayah-wilayah yang terisolisolir yang tidak bisa dijangkau oleh PLN, juga bisa dimanfaatkan bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan energi listrik dari cahaya matahari secara gratis yang tersedia sepanjang tahun.

“Namun, kami pastikan, teknologi Baran Energy ini akan menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia dalam waktu dekat. Pemakaian juga dipastikan juga akan sangat masif,” ucap pria yang sudah dua tahun melakukan pengembangan dan penyempurnaan teknologi ini.

Victor menjelaskan, pengembangan teknologi ini sangat selaras dengan program pemerintah Indonesia ini menargetkan penggunaan energi terbarukan sebanyak 25 persen pada 2025, tapi saat ini baru 11 persen yang baru berjalan, maka dari itu Baran Energy lahir untuk mempercepat serta membantu masyarakat Indonesia dalam energi terbarukan sebagai salah satu alternatif penggunaan listrik dengan melalui inovasinya.

Dalam pengembangan dan penerapan teknologi ini, Baran Energy bekerja sama dengan sejumlah pengembang nasional, yang sedang mengembangkan kawasan properti swa energi. [idr]

Sumber : https://www.merdeka.com/uang/lolos-uji-coba-teknologi-ebt-karya-anak-bangsa-mulai-diterapkan.html

Pemakaian Energi Terbarukan di antara Impian Membangun Ibu Kota Baru

JAKARTA, KOMPAS.com – Percepatan pemakaian baterai listrik dan solar panel harus terus didorong untuk mewujudkan kota yang bersih dan bebas polusi, apalagi jika itu dikaitkan dengan konsep smart city dan green city

Hal tersebut dipaparkan oleh Victor Wirawan, CEO & Founder Baran Energy, yang tengah mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT) PowerWall, energy storage system berkapasitas 8.8 KW. Kebutuhan tersebut makin terasa ketika muncul impian pembangunan ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur.

Seperti dikatakan Presiden RI Joko Widodo, pembangunan ibukota baru nantinya akan mengusung konsep modern, smart, dan green city denganmemakai energi baru dan terbarukan (EBT) yang tidak bergantung pada energi fosil.

Jokowi menegaskan, ibu kota baru dirancang bukan semata sebagai simbol identitas negara, melainkan juga representasi kemajuan bangsa Indonesia. Pada realisasinya nanti itu akan mendorong partisipasi swasta, BUMN, maupun skema kerja sama pemerintah badan usaha.

Menanggapi hal itu, Victor mengaku punya kesamaan ide dengan konsep smart city dan green city. Pasalnya, dia dan puluhan anak milenial sedang mengembangkan PowerWall, energy storage system berkapasitas 8.8 KW sebagai teknologi EBT ramah lingkungan.

“Kami juga sedang menyiapkan pengembangan baterai dengan skala lebih besar, yaitu PowerPack 126 Mb dan PowerCube 1.2 MWh. Selain untuk rumah tinggal, real state, dan industri, baterai ini juga bisa difungsikan sebagai komponen utama mobil listrik yang mulai jadi perbincangan,” ujar Victor, Senin (26/8/2019).

Menurut dia, penggunaan mobil listrik akan masif sehingga pemakaian baterai listrik dan solar panel di rumah-rumah juga akan masif.

“Kalau itu terjadi, era bebas polusi udara dan green city sudah dimulai,” tambah Victor.

Untuk itu, setelah sukses di Jakarta dan Bandung beberapa waktu lalu, Baran Energy akan menyambangi Surabaya, tepatnya di CGV Marvell City Surabaya, pada 5 September mendatang. Ini dilakukan untuk memperkenalkan dan menyosialisasikan pemakaian teknologi yang mampu menekan pemakaian listrik konvensional.

“Kami akan dorong percepatan pemakaian baterai listrik dan solar panel demi mewujudkan kota yang bersih dan bebas polusi. Kami sudah siapkan skema pembayaran Rp 1 dan cicilan panjang hingga 10 tahun,” kata Victor.

Di Surabaya nanti Baran Energy akan memperkenalkan proyek yang sedang dikembangkan, yaitu tiga varian produk teknologi energi; PowerWall berkapasitas 8.8 KWh, PowerPack 126 Mb, dan PowerCube 1.2 MWh. Ketiga perangkat itu dapat digunakan mulai rumah tinggal, pabrik, real estate, perkebunan, pertambangan, hingga industri skala besar.

Sumber https://properti.kompas.com/read/2019/08/26/122033321/pemakaian-energi-terbarukan-di-antara-impian-membangun-ibu-kota-baru

Baran Energy Luncurkan Baterai Listrik Tenaga Matahari

Baran Energy meluncurkan teknologi energi baru dan terbarukan (EBT) berupa energy storage system yaitu baterai penyimpanan energi skala besar mengandalkan energi yang bersumber dari matahari, angin, dan air. Produk ini disebut akan membantu program pemerintah dalam mendorong pemanfaatan energi yang bersumber dari EBT yang ditargetkan mencapai 23 persen pada 2025 mendatang.

Founder dan CEO Baran Energy, Victor Wirawan, yang memimpin pengembangan baterai ini bersama putuhan anak-anak negeri yang berbakat lainnya saat ini sedang mengembangkan tiga varian produk teknologi energi yang tergolong ramah lingkungan, yaitu PowerWall berkapasitas 8.8 KWh, PowerPack 126 Mb, dan PowerCube 1.2 MWh. Ketiga perangkat ini dapat digunakan, mulai dari rumah tinggal, pabrik, real estate, perkebunan, pertambangan, hingga industri sekala besar.

“Produk yang kami deca 300mg launching hari ini adalah PowerWall, yakni baterai dengan kapasiitas 8.8 KWh. Peluncuran teknologi ini juga selaras dengan komitmen pemerintah yang terus mendorong pemakaian energi yang bersumber dari energi baru dan terbarukan yang lebih ramah lingkungan,” ujar Victor saat acara launching, di Jakarta, Kamis (18/7).

Victor mengatakan, proses pengalihan pemanfaatan sumber energi berbasis fosil ke energi baru dan terbarukan di Indonesia memerlukan waktu, sama seperti di sejumlah negara Eropa dan China. Namun, pada waktunya, sumber-sumber energi berbasis fosil akan tergantikan oleh sumber energi terbarukan.

“Keinginan untuk membuat baterai sudah cukup lama, tetapi baru terealiasi beberapa waktu terakhir. Pasalnya, tidak mudah membuat bateral tersebut, karena dibutuhkan Research and development (R&D) yang mendalam dan memakan waktu. Selain itu, biaya produksinya juga cukup besar,” jelasnya.

Namun demikian, sambung Victor, masyarakat luas masih bisa menggunakan alat tersebut, sebab pihaknya telah menyediakan Program Rp 1. Pihalnya mencoba melakukan inovasi model kepemilikan, bagaimana supaya teknalogi ini menjadi terjangkau, sehingga Iebih banyak lagi orang yang bisa berpindah ke energi terbarukan.

Program ini diharapkan dapat membantu percapatan peralihan dari energi fosil ke energi terbarukan.

“Visi kami adalah mendorong penggunaan energi terbarukan dan mobilitas elektrik di Indonesia, namun menyediakan teknologinya saja tidaklah cukup,” tandasnya.

Sumber : https://www.liputan6.com/bisnis/read/4015734/baran-energy-luncurkan-baterai-listrik-tenaga-matahari